Sabtu, 13 Oktober 2012

Pengaruh PendidikAN Madrasah Diniyah Terhadap Prestasi Belajar siswa MTS Aqidah Usymuni


BAB I
PENDAHULUAN


A.    LATAR BELAKANG
Salah satu kekhasan pendidikan di Indonesia adalah adanya lembaga pendidikan pesantren. Secara historis, pesantren telah ada dalam waktu yang relatif lama. Sistem pendidikan pesantren telah ada semenjak para walisongo menyebarkan Islam di Indonesia. Seluruh  walisongo memiliki pesantren sendiri-sendiri. Pesantren adalah institusi pertama di Nusantara yang mengembangkan pendidikan diniyah (keagamaan). "Oleh karena itu, hingga awal abad XX, dapat dikatakan bahwa sejarah Islam di Indonesia adalah identik dengan sejarah pesantren dan para ulamanya; baik sistem pendidikan, metode dakwah maupun strategi perjuangannya menghadapi atau melawan penjajah di negeri ini yang ratusan tahun lamanya"(Nata (ed), 201:135).
Seiring dengan berkembangnya zaman, terus terjadi dinamisasi dan perubahan di dunia pesantren, yang dalam khazanah akademis disebut dari pesantren, madrasah ke Madrasah. Meskipun demikian, tetap ada yang khas di dalam dunia pendidikan pesantren, walaupun secara struktural pesantren telah mengadopsi sistem madrasi bahkan sistem pendidikan luar (umum) pada saat ini.
1
 
Pesantren memang menerapkan konsep continuity and change atau dalam dalil pesantrennya “al-muhafadzatu alal qadimish shalih wal akhdzu bil jadidil ashlah”. Yaitu terus melakukan perubahan dan adopsi inovasi tetapi tetap mempertahankan tradisi lama yang baik dan bermanfaat. Hal ini dilakukan "sebagai upaya untuk mempertahankan eksistensi sekaligus menarik 'pangsa pasar' ”(Nata (ed), 2001:150).
Salah satu ciri khas yang terus ada di tengah dunia pesantren, walaupun telah mengalami berbagai perubahan dari waktu-kewaktu dan mengalami fase pengembangan adalah Madrasah Diniyah yang sering disebut MADIN atau pendidikan keagamaan dengan memakai kitab-kitab sebagai sumber belajar. Pendidikan keagamaan yang dilakukan melalui Madrasah Diniyah merupakan suatu tradisi khas pesantren yang akan terus dilakukan, sebab inti lembaga pesantren justru ada di sini. Ibaratnya adalah “jantung hati” pesantren. Pesantren tanpa pendidikan diniyah tentu bukan pesantren dalam hakikat pesantren sebenarnya.
Pendidikan ini (Madrasah Diniyah, red) pada awalnya dilakukan secara swakelola oleh pesantren. Makanya, guru-guru madrasah diniyah dalam banyak hal juga hanya memperoleh reward yang seadanya. Yang lebih sering, pendidikan agama tersebut lebih sering dikaitkan dengan konsep ”lillahi ta’ala”, sebuah istilah yang sering dikaitkan dengan konsep ”gratis dan murah”(Syam,2007:http://nursyam.sunan-ampel.ac.id/?p=414.Diakses tanggal 23 Mei 2012).
Madrasah Diniyah merupakan lembaga pendidikan tradisional Islam yang hanya mengajarkan bidang keagamaan. Penyelenggaraan sistem pendidikan dan pengajarannya bervariasi antara pesantren yang satu dengan pesantren yang lain. Diantaranya yaitu: dengan sistem bandongan, sorogan ataupun wetonan. Dengan sistem ini pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam tertua di Indonesia telah menunjukkan keberhasilannya dalam mencetak kader-kader ulama yang telah berjasa turut mencerdaskan masyarakat Indonesia.
Seperti banyak diketahui bahwa para ustadz atau ustadzah yang mengajar di madrasah diniyah adalah lulusan pesantren yang sangat kaya materi ajar namun dari sisi metodologi kependidikan mungkin masih perlu diperkaya. Makanya program peningkatan kualitas madrasah diniyah yang utama adalah penyetaraan guru madrasah diniyah. Jika hal ini sudah dapat diraih maka para guru madrasah diniyah tentunya akan dapat mengikuti program sertifikasi pendidik karena syarat utamanya adalah lulusan setara Strata satu (S1) (Ibid).
Peningkatan kualitas lembaga pendidikan merupakan sesuatu yang sangat urgen. Sebab peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) tidak akan mungkin bisa dilakukan tanpa peningkatan kualitas kelembagaannya. Dan di dalam kerangka ini, maka pengutamaan kelayakan mengajar bagi para gurunya merupakan prioritasnya, dan baru kemudian pemenuhan standart kualifikasi lainnya.
Sebagaimana yang telah disinggung diatas, Madrasah Diniyah merupakan lembaga pendidikan yang terfokus pada pendidikan Agama. Para siswa diajari mulai dari mengenal huruf arab, hukum-hukum Islam (syariat), ilmu tauhid, ilmu akhlak, belajar Al-qur’an dengan tajwid, tarikh (sejarah), nahwu dan shorof. Selain sebagai lembaga pendidikan yang mengajarkan agama, ternyata keberadaan Madrasah Diniyah juga mempunyai peran yang sangat signifikan dalam memperdalam pendidikan agama Islam yang ada pada Madrasah formal, khususnya bagi para siswa yang mengenyam pendidikan di Madrasah formal umum.
Saat ini, Dunia pendididkan hususnya pendidikan Islam memiliki tugas yang tidak ringan dalam menghadapi era globalisasi sekarang ini, pendidikan adalah masalah yang sangat penting terlebih lagi dalam lajunya pembangunan nasional yang di tuntut adanya generasi yang lebih maju disamping mempersiapkan peserta didik untuk meningkatkan ilmu pengetahuan dan tehnologi (iptek) diharapkan juga mampu meningkatkan keimanan ketakwaan (imtaq) terhadap tuhan yang maha Esa, peningkatan keimanan dan ketakwaan dilakukan untuk mengantisipasi dampak negatif dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada masa sekarang ini.
Sejalan dengan kemajuan tersebut maka dewasa ini pendidikan disekolah telah menunjukkan perkembangan yang pesat, perubahan dan pembaharuan bukan saja terjadi pada bidang kurikulum, methodologi pengajaran, peralatan dan penilaian pendidikan, tetapi terjadi juga pada bidang administrasi, organisasi dan personal, bahkan secara keseluruan dapat dikatakan bahwa perubahan itu merupakan pembaharuan dalam sistem pendidikan yang mencakup seluruh komponen yang ada.
Perkembangan dan pembaharuan tersebut untuk mencapai pendidikan nasional, dalam arti membentuk manusia Indonesia seutuhnya, sebagai mana rumusan formal, fungsi dan tujuan pendidikan nasional Indonesia dalam undang-undang no 20 tahun 2003, pasal 3 tentang pendididkan nasional adalah sebagai berikut :
”Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dalam bentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam ragka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada tuhan yang maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab” (Undang-undang  RI  no 20 , Sistem Pendidikan Nasional: 4).
Keberadaan Madrasah Diniyah masih sangat diperlukan, karena pendidikan agama yang diperoleh di sekolah umum kurang memadai jumlah jam pelajaran. Sementara itu kebutuhan akan pembinaan kehidupan beragama dan akhlakul karimah bagi siswa sangat tinggi. Lebih-lebih jika dikaitkan dengan merosotnya moral yang melanda kalangan pelajar dan generasi muda akhir-akhir ini. Para orang tua resah, para pemuka masyarakat gelisah. Mereka mencari solusi atau cara untuk menanggulanginya.
Lembaga pendidikan yang memadukan kurikulum negeri dan kurikulum lokal dengan muatan yang seimbang yaitu lembaga pendidikan formal swasta, salah satunya adalah yang ada di MTs. Aqidah Usymuni Terate Pandian Sumenep, yang berada dalam naungan yayasan Pondok pesantren Aqidah Usymuni. Hal ini dimaksudkan agar lulusan lembaga tersebut mampu berpacu dengan lulusan Sekolah-sekolah umum dalam rangka mencapai tujuan nasional, dengan tidak menghilangkan jati dirinya sebagai lembaga pendidikan yang mencetak ulama dan ahli agama. Sebab saat ini,  "Keterpaduan antara berbagai disiplin ilmu umum, dan keterpaduan antara berbagai disiplin ilmu umum dan agama perlu dilakukan" (Nata, 2001;90)
Sama halnya dengan Abdurrahman Mas’ud yang mengatakan bahwa:
Lembaga-lembaga pendidikan Islam bukan hanya sekedar pelengkap (komplemen), melinkan disamping telah mengmabil peranan yang cukup berarti dalam mencerdaskan bangsa, meningkatkan taraf kehidupannya, mendinamisasi roda pembangunan dari bawah, juga merupakan sub kultur yang ikut memberikan corak secara aktif-partisipatif serta tidak bisa dipisahkan dari supkulut nasional. Madrasah dan lembaga-lembaga pendidikan swasta lainnya berusaha mereduksi masalah lama pendidikan nasional (Mas’ud,2004: 95).
Demi untuk mendongkrak pemahaman dalam bidang pendidikan agama Islam, Pondok Pesantren  Aqidah Usymuni juga mendirikan Madrasah Diniyah yang diselenggarakan pada malam hari. Dengan menambah pendidikan di Madrasah Diniyah ini, -Sebagaimana yang telah di singgung diatas- diharapkan dapat memberikan nilai tambah  dan dapat memaksimalkan siswa MTs.  Aqidah Usymuni dalam memahami ilmu-ilmu agama Islam serta mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Sebagian siswa MTs. Aqidah Usymuni ada yang mengikuti pembelajaran di Madrasah Diniyah setelah mereka pulang dari MTs. Aqidah Usymuni. Jadi para siswa disamping menimba ilmu Agama Islam di MTs Aqidah Usymuni, juga di Madrasah Diniyah secara bergantian, yaitu pagi sampai siang di MTs Aqidah Usymuni, dan setelah pulang, pada malam hari berada di Madrasah Diniyah.
Berangkat dari harapan di atas maka penulis perlu meneliti  siswa di MTs.  Aqidah Usymuni yang juga bersekolah Madrasah Diniyah pada malam harinya, dengan  bentuk penyusunan skripsi yang berjudul ”Pengaruh Pendidikan Madrasah Diniyah Terhadap Prestasi Belajar Siswa MTs.  Aqidah Usymuni Terate Pandian Sumenep Tahun Pelajaran 2012-2013”.
B.     RUMUSAN MASALAH
             Agar penelitian ini lebih terfokus, maka penulis merumuskan masalah dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut :
1.      Sejauh mana pengaruh pendidikan Madrasah Diniyah terhadap prestasi belajar Siswa MTs. Aqidah Usymuni Terate Pandian Sumenep tahun pelajaran 2012/2013?
2.      Bagaimanakah prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa di MTs. Aqidah Usymuni Terate Pendian Sumenep tahun pelajaran 2012/2013?
C.    TUJUAN PENELITIAN
Sejalan dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.      Untuk mengetahui pengaruh pendidikan Madrasah Diniyah terhadap prestasi belajar siswa di MTs.  Aqidah Usymuni Terate Pandian Sumenep tahun pelajaran 2012/2013.
2.      Untuk mengetahui prestasi Pendidikan Agama Islam siswa di MTs.  Aqidah Usymuni Terate Pandian Sumenep tahun pelajaran 2012/2013.
D.    KEGUNAAN PENELITIAN
Dengan tercapainya rumusan tujuan penelitian sebagaimana tersebut di atas, maka Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak terutama pada:
1.      Madrasah
Sebagai sumbangan pemikiran dan bahan masukan dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran PAI. Dan sebagai masukan dalam rangka menunjang tercapainya visi dan misi Madrasah Tsanawiyah itu sendiri.
2.         Guru Pendidikan Agama Islam
Sebagai bahan pertimbangan bagi guru-guru di Madrasah dalam pemilihan metode dan teknik untuk meningkatan motivasi dan prestasi belajar siswa terhadap mata pelajaran PAI.

4.         Penulis
Mendapatkan wawasan dan pengalaman praktis di bidang penelitian.
E.     ALASAN PEMILIHAN JUDUL
Dalam memilih judul ini dilandasi oleh beberapa alasan yaitu :
1.       Alasan Objektif
1.      Sepanjang pengetahuan penulis, judul diatas belum pernah diteliti oleh siapapun.
2.      Pengaruh pendidikan Madrasah Diniyah terhadap prestasi belajar pendidikan agama Islam sangat penting untuk diteliti supaya manfa’at dari pembelajaran dan pengajaran yang ada pada Madrasah diniyah dapat diketahui oleh siswa.
3.      Pendidikan diniyah merupakan wadah untuk menambah dan memperdalam pendidikan agama Islam siswa yang kurang maksimal menerima pendidikan agama di Madrasah-Madrasah formal. Hal ini sangat penting agar siswa benar-benar bisa memahami dan mengamalkan pendidikan agama Islam.
2.      Alasan Subjektif
1.      Masalah pendidikan diniyah dan prestasi PAI sangat menarik untuk diteliti mengingat relevansinya terkait erat dengan program studi yang penulis tempuh di Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Aqidah Usymuni Terate Pandian Sumenep  Jurusan Pendidikan Agama Islam.
2.      Lokasi penelitian yang dipilih penulis dalam rangka penyusunan proposal skripsi ini mudah di jangkau baik dari segi waktu, tenaga maupun biaya yang dibutuhkan.
3.      Selain itu pula lokasi penelitian adalah tempat dimana peneliti pernah menimba ilmu dan belajar pada waktu MTs dahulu. Sehingga peneliti setidak-tidaknya mengetahui sedikit banyak keadaan Madrasah tersebut.
F.     ASUMSI PENELITIAN
       Menurut Surakhmad, dalam Arikunto (2006: 65), Asumsi atau postulat adalah sebuah titik tolak pemikiran yang kebenarannya diterima oleh penyelidik. Dalam penelitian ini penulis mempunyai beberapa asumsi, antara lain :
1.      Pendidikan Diniyah sangat penting, karena ikut menentukan corak dan bentuk amal dalam kehidupan manusia untuk menjadi manusia seutuhnya atau muslim yang bertaqwa (Depag, 2003: 39).
2.      Pribadi muslim yang shaleh, berilmu dan beramal akan terwujud melalui pendidikan agama yang baik dan maksimal. (Shaleh, 2000: 4)
G.    HIPOTESIS PENELITIAN
Hipotesis berasal dari perkataan hipo (hypo) dan tesis (thesis). Hipo berarti kurang dari, sedang tesis berarti pendapat. Jadi, hipotesis adalah suatu pendapat atau kesimpulan yang sifatnya masih sementara, belum benar-benar berstatus sebagai tesis (Margono, 2007:80). Hipotesis  timbul sebagai dugaan yang bijaksana dari peneliti.
Sesuai dengan pokok permasalahan dalam penelitian ini, maka penulis mengajukan hipotesis kerja (Ha) sebagai berikut : “Ada pengaruh pendidikan Madrasah Diniyah terhadap prestasi belajar siswa di MTs.  Aqidah Usymuni Terate Pandian Sumenep tahun pelajaran 2012/2013.”
Sedangkan hipotesis nihil (Ho) adalah : “Tidak Ada pengaruh pendidikan Madrasah Diniyah terhadap prestasi belajar siswa di MTs.  Aqidah Usymuni Terate Pandian Sumenep tahun pelajaran 2012/2013.”
H.    RUANG LINGKUP PENELITIAN
Agar penelitian ini lebih terarah sekaligus dapat mempertajam analisis, maka penulis perlu memperjelas ruang lingkup penelitian dengan batasan-batasan sebagai berikut :
1.      Ruang Lingkup Subjek
       Subjek penelitian ini yaitu siswa putra MTs.  Aqidah Usymuni tahun pelajaran 2012 / 2013 yang juga bersekolah Madrasah Diniyah.
2.      Ruang Lingkup Obyek
Pendidikan diniyah yang akan diteliti meliputi ilmu Tauhid, Fiqih, Al-Qur’an, Hadits, Akhlaq, Tarikh (Sejarah) serta Ilmu Alat (Nahwu, Sharraf, dan Bahasa Arab).
            Sedangkan prestasi belajar, maksudnya yang akan diteliti yaitu prestasi belajar pendidikan agama Islam meliputi, Pelajaran Al-qur’an Hadis, Aqidah Akhlak, Fiqih, dan Sejarah Kebudayaan Islam (SKI).
3.      Ruang Lingkup Waktu
Penelitian ini dilakukan mulai tanggal 01 Oktober 2012 sampai tanggal 30 Oktober 2012
4.      Lokasi
            Lokasi dalam penelitian ini adalah Madarasah Tsanawiyah Aqidah Usymuni Putra. Beralamat di Jl. KH. Zainal Arifin No 1-9 Terate Pandian Sumenep.
1.     DEFINISI OPERASIONAL
Untuk menghindari kesalahan persepsi dan kerancuan dalam mendefinisikan judul penelitian ini, maka diberikan definisi operasional sebagai berikut:
1.      Pengaruh
            Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk watak kepercayaan atau pebuatan seseorang. (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Dalam penelitian ini pengaruh diartikan sebagai daya upaya adanya pengaruh pendidikan diniyah terhadap prestasi belajar pendidikan agama Islam siswa.
2.      Pendidikan Madrasah Diniyah
            Madrasah diniyah merupakan jalur pendidikan luar Madrasah yang khusus tempat mengajarkan agama Islam, yang termasuk dalam kegiatan belajar mengajar yang dilakukan di dalam pondok pesanteren guna untuk memperoleh pengetahuan khusus agama dan moral serta etika hidup bermasyarakat, kegiatan ini adalah kegiatan yang bersifat diwajibkan oleh pondok bagi siswa yang berasal dari pondok setelah pulang dari Madrasah.           
3.      Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah suatu hasil yang dicapai atau diperoleh dari suatu proses belajar mengajar siswa dalam mencapai tujuan belajar. Prestasi belajar merupakan gambaran tentang kemampuan siswa memahami isi pelajaran yang biasaanya dilambangkan oleh skor atau nilai. Dalam penelitian ini, prestasi belajar siswa adalah skor atau nilai yang dicapai siswa pada buku raport.
Dalam penelitian ini, penelitian di fokuskan pada pelajaran yang termasuk dalam Pendidikan Agama Islam yaitu pelajaran Aqidah Akhlak, Fiqih, Al-Qur’an Hadis dan Sejarah Kebudayaan Islam (SKI)
4.      Siswa
Adalah peserta didik atau subyek belajar, dalam hal ini siswa yang dimaksud adalah siswa Putra MTs. Aqidah Usymuni Terate Pandian Sumenep yang juga bersekolah Madrasah Diniyah pada tahun ajaran 2011/2012.

sengaja banyak pengurangan yang berminat hub. dsuke@ymail.com
 

8 komentar:

Tolong isi dulu yang lengkap ya, karena anda sangat berarti bagi kami