KONEKSI ANTAR MATERI - KESIMPULAN DAN REFLEKSI MODUL 1.1
Oleh : Moh. Dasuki, S.Pd.I
( Calon Guru Penggerak Angkatan 5 // Guru SDN Dempo Barat 2 Pasean Pamekasan)
A. Koneksi Antar Materi
KHD menjelaskan bahwa tujuan pendidikan yaitu: menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Pendidik hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar dapat memperbaiki lakunya dalam hidup dan tumbuhnya kekuatan kodrat anak. Dalam proses "menuntun", anak diberi kebebasan namun pendidik sebagai 'pamong' dalam memberi tuntunan dan arahan agar anak tidak kehilangan arah dan membahayakan dirinya.
KHD juga menjelaskan bahwa dasar Pendidikan anak berhubungan dengan kodrat alam dan kodrat zaman. Kodrat alam berkaitan dengan "sifat" dan "bentuk" lingkungan di mana anak berada, sedangkan kodrat zaman berkaitan dengan "isi" dan "irama" dimana dalam mendidik anak harus mengikuti perkembangan zaman.
Atas dasar itu sebagai seorang pendidik harus mampu mempraktikkan dan menerapkan semboyan yang digagas oleh KHD di sekolah maupun di kelas yaitu
- Ingarso sung
tulodho yaitu ketika kita
berada di depan maka selayaknya sebagai pendidik kita harus memberikan contoh
sikap teladan yang baik kepada anak-anak agar penanaman karakter dan budi
pekerti dapat terwujud. Oleh sebab itu prilaku seorang pendidik sangat
berpengaruh besar buat anak-anak untuk dapat membiasakan/menanamkan prilaku
baik kepada orang lain baik di lingkungan sekolah, masyarakat maupun
dilingkungan sekitar sebab tipe anak-anak mereka lebih cenderung untuk meniru.
- Ingmadyo Mangun
Karso yaitu Ketika
berada ditengah maka sebagai pendidik dapat membangkitkan semangat jika
anak-anak menghadapi suatu masalah. Sebab tugas guru bukan hanya sekedar
mengajar tetapi juga mendidik, membimbing dan mengawasi perilaku anak-anak
ketika mereka berada di sekolah maupun dilingkungan masyarakat.
- Tut Wuri Handayani yaitu Ketika kita berada dibelakang maka
sebagai pendidik kita harus mampu memberikan dorongan, mengarahkan dan menuntun
anak agar mereka tidak salah arah. Artinya kita dapat memberikan keleluasaan
kepada anak-anak untuk belajar tetapi harus tetap di awasi dan di kontrol
perilaku keseharian nya.
Ki Hajar Dewantara juga menjelaskan tentang Tri Pusat Pendidikan yaitu, pendidikan di lingkungan keluarga, pendidikan di lingkungan perguruan, pendidikan di lingkungan masyarakat.
Konsep pemikiran-pemikiran filosofis Ki Hadjar Dewantara sangat relevan dengan penerapan pendidikan abad ke-21 pada konteks lokal (budaya) di tempat asal.
Proses pendidikan Ki Hajar Dewantara menekankan 3 hal utama
yaitu melatih panca indra, kehalusan budi pekerti dan kecerdasan. Menurut
beliau pendidikan harus seimbang antara cipta, rasa dan karsa.
Mengedepankan kemerdekaan belajar. Pendidikan harus holistik dan
seimbang agar terjdi kesempurnaan budi pekerti yang membawa anak pada
kebijaksanaan sehingga melahirkan insan-insan yang bijaksana.
Pengetahuan dan
pengalaman baru yang saya peroleh dalam modul ini dan perubahan diri yang yang
saya alami dan akan akan saya praktekan di sekolah maupun kelas saya ialah
- Yang
saya peroleh dalam modul ini mengetahui konsep dasar pendidikan yang di
gagas oleh Ki Hajar Dewantara yang mana pendidikan harus menghamba pada
anak, memuliakan anak dan menuntun mereka untuk mewujudkan “Merdeka
Belajar “.
- Perubahan
diri yang yang saya alami dan akan akan saya praktek kan di sekolah maupun
kelas saya ialah setelah membaca,mempelajari dan mengetahui Filosofi Ki
Hajar Dewantara pada modul ini saya sangat bergembira dan senang karena
menambah wawasan dan pengetahuan saya untuk mengaplikasikan nya pada
sekolah maupun kelas yaitu :
- Menanamkan budi pekerti pada anak-anak dengan cara menjunjung tinggi nilai-nilai kebudayaan lokal didaerah saya salah satunya yaitu prilaku gotong royong.
- Merancang metode pembelajaran sesuai dengan kebutuhan belajar siswa agar siswa dapat meningkatkan kompetensi dan bakat mereka sebagai wujud pelajar pancasila yang kreatif dan mandiri.
- Menyajikan pembelajaran yang menyenangkan melalui permainan agar siswa mampu berinovasi dan berpikir kritis dalam memecahkan suatu masalah.
B. Kesimpulan dan Refleksi Pemikiran Ki Hajar
Dewantara
1. Apa yang saya
percaya tentang murid dan pembelajaran di kelas sebelum saya mempelajari modul
1.1? Sebelum saya mempelajari modul ini pembelajaran yang saya lakukan di
sekolah maupun dikelas yaitu :
- Menganggap murid bagaikan kertas kosong yang siap diisi sesuai dengan kehendak guru
- Dalam menyajikan materi lebih banyak menggunakan metode
ceramah (Berpusat pada guru) dan memberikan tugas kepada anak-anak sesuai dengan kurikulum yang
kita gunakan untuk mencapai nilai pengetahuan dan keterampilan berdasarkan
KKM yang telah saya buat di awal semester tanpa memperhatikan kebutuhan
dan kodrat setiap anak.
- Menghukum anak jika mereka berbuat salah sebagai contoh
tidak mengerjakan tugas yang diberikan.
- Selalu mengatakan kata salah kepada anak padahal
anak-anak pada intinya hanya karena mereka tidak tau
2. Apa yang berubah
dari pemikiran atau perilaku saya setelah mempelajari modul ini?
- Tentunya saya akan merubah pola pikir saya yang selama
ini yang saya anggap keliru karna belum sesuai dengan harapan Ki Hajar
Dewantara yang mana kita sebagai pendidik harus menjadi among agar dapat
menuntun anak sesuai dengan bakat dan potensi yang mereka miliki. bakat
siswa itu sudah ada pada setiap anak tetapi masih samar-samar dan tugas
kita adalah menerangkan (Menebalkan) tulisan yang masih samar-samar
tersebut agar terlihat jelas.
- Menerapkan asas kekeluargaan antara guru, orang tua dan
siswa dalam membuat kesepakatan kelas di awal semester agar anak bisa
disiplin.
- Memuliakan anak dalam artian tidak menghukum anak
secara fisik karena akan membuat anak trauma.
- Mewujudkan /menerapkan pendidikan Merdeka Belajar
dimana siswa sebagai subyek atau pemegang kendali pada setiap pembelajaran
(Tidak Memaksakan Anak)
- Jika ada siswa yang bertikai maka kita tidak boleh
berpihak pada salah satu anak.
3. Apa yang bisa segera saya terapkan lebih
baik agar kelas saya mencerminkan pemikiran Ki Hajar Dewantara ?
- Mengembangkan potensi saya sebagai seorang pendidik
dalam menghadapi revolusi indrustri 4.0 sesuai zaman kita saat ini
- Disiplin Positif agar menjadi contoh dan teladan bagi
anak-anak
- Menghidupkan kembali semangat untuk terus belajar
karena setiap guru adalah murid dan setiap murid adalah guru
- Menuntun anak dan memberikan arahan untuk membentuk karaktek dan budi pekerti sesuai dengan nilai-nilai budaya lokal.
- Dunia anak adalah dunia permainan, sehingga pembelajaran seharusnya menarik bagi anak. sehingga tercipta pembelajaran yang memihak kepada anak/merdeka belajar.