MEMPERINGATI HARI JADI ITU…..
(Refleksi Peringatan Hari Jadi Kabupaten Sumenep
Yang Ke-742)
Oleh: Moh. Dasuki SN*
Ditahun 2011 ini, Kabupaten Sumenep telah mencapai umur
yang sudah cukup tua, tepatnya telah berumur 742 tahun pada tanggal 31 Oktober kemarin.
Sehingga saat ini, Kabupaten Sumenep telah menggelar berbagai hajatan atau
acara untuk memperingati hari jadi yang ke-742 Kabupaten Sumenep tersebut. Mulai
dari acara pagelaran dan perlombaan seni
dan budaya Madura sampai musabaqah tilawatil qur’an atau lomba ngaji diantara
semua SKPD se-kabupaten Sumenep yang bertempat di depan Labhang Mesem.
Memperingati hari jadi memang sudah
menjadi tradisi dan lumrah di semua wilayah Indonesia. Setiap ada moment-moment
yang begitu luar biasa, biasanya akan ada peringatan setiap tahunnya, apalagi
terbentuknya sebuah kabupaten atau kota. Sehingga disemua daerah tiap tahun
pasti ada yang namanya peringatan hari jadi Kabupaten atau Kota tertentu. Tapi,
kebanyakan kegiatan yang ada dalam peringatan hari jadi tersebut biasanya kebanyakan
lebih mengarah terhadap hal-hal yang bersifat hiburan semata, yang manfaatnya
tidak begitu bisa dirasakan oleh semua lapisan masyarakat luas, khususnya
masyarakat kecil yang ada dipedesaan.
Memperingati hari jadi itu
seharusnya tidak hanya sebagai seremonial belaka. Dalam artian, harus ada
dampak positif yang bisa dirasakan oleh semua lapisan masyarakat luas. Penulis
masih belum yakin kalau semua masyarakat yang ada dikabupaten Sumenep ini
mengetahui kapan hari jadi Kabupaten Sumenep. Jagan-jangan moment hari jadi itu
hanya bisa dirasakan oleh kalangan birokrasi saja, orang-orang perkotaan dan
orang-orang yang hanya ikut acara atau lomba yang diadakan ketika memperingati
hari jadi. Tapi, mungkin ini hanya anggapan spekulasi penulis saja yang naif
ini, dan semoga saja hal tersebut diatas tidak benar-benar terjadi pada
masyarakat yang ada di Sumenep.
Coba tengoklah masyarakat
kecil pedesaan disekitar kita yang setiap harinya hanya menjadi petani,
nelayan, kuli bangunan, pedagang kecil dan yang bekerja serabutan, apakah
mereka mengetahui kapan moment hari jadi kabupaten Sumenep? Bahkan mereka
terkesan apatis terhadap hal tersebut, karena menurut mereka tidak memberikan
pengaruh apa-apa. Dan apakah mereka merasakan esensi dan manfaat dari
memperingatai hari jadi kabupaten Sumenep? Entahlah, kayaknya memang harus ada
tindakan lebih konkrit lagi dari pemerintah, agar mereka yang ada dipedesaan juga
tahu dan merasakan ”meriahnya” dari perayaan peringatan hari jadi kabupaten Suemnep
yang jatuh setiap tahun.
Di momentum hari jadi
kabupaten Sumenep yang ke-742 ini, semua lapisan masyarakat khususnya birokrasi
untuk sama-sama merenung, memkirkan dan
meneladani bagaimana perjuangan fundhing father (Bapak pendiri) dalam
mendirikan kabupaten Sumenep tercinta ini, bagimana Arya Wiraraja berjuang
untuk menjaga keutuhan kabupaten Sumenep dari ancaman musuh, bagimana beliau
bisa menciptakan terjaminnya keamanan dan kesejahteraan rakyat Sumenep, serta
bagaimana dulu seorang Arya Wiraraja dapat memikat hati para rakyatnya sehingga
menjadi peminpin yang disegani dan disenagi oleh semua lapisan masyarakat.
Sehingga terciptalah masyarakat sumenep yang aman, damai dan makmur.
Dengan momentum hari jadi kabupaten
sumenep yang ke-742 ini pula, bagimana para pemerintah dan para birokrasi juga
memikirkan nasib rakyat-rakyat kecil, tengoklah saudara-daudara kita di
pedesaan, yang setiap hari tidak mendapatkan penghasilan tetap, hanya demi
untuk sesuap nasi mereka rela bekerja berpanas-panasan dibawah terik matahari
yang menyengat. Apakah kesejahteraan dan hak-hak mereka sudah bagus dan
terpenuhi?. Juga memikirkan bagaimana persoalan pengannguran yang begitu
banyak, para sarjana-sarjana yang masih tidak mendapatkan pekerjaan layak yang
sesuai dengan keahliannya. Serta persoalan penegakan hukum keadilan yang
benar-benar adil.
Sebenarnya kalau kita mau
jujur dan mau membuka mata, banyak sekali persoalan yang ada dikabupaten
Sumenep ini yang membutuhkan langkah kongkrit dari pemerintah untuk mengatasinya.
Terutama dalam hal kesehteraan masyarakat dan hukum yang ada di kabupaten Sumenep
ini.
Jadi sekali lagi, memperingati
hari jadi itu tidak hanya memperbanyak acara seremonial belaka. Tapi, lebih
ditekankan terhadap esensi dan manfaat dari semua seremonial tersebut, apakah
masyarakat luas bisa merasakan manfaatnya atau tidak. Serta juga dengan moment
hari jadi kabupaten Sumenep ini para biroksasi atau pemerintah mampu merenungi dan meneladani tindakan para
pendiri kabupaten Sumenep dalam perjuangan mereka demi untuk memberikan
pelayanan dan kesejahteraan pada rakyat, khususnya rakyat kecil yang ada dipedesan
terpencil. Semoga....!!!!!
*Penulis adalah Mahasiswa STIT Aqidah Usymuni
Terate Pandian Sumenep, saat ini mengabdikan dirinya di Lembaga Pers Mahasiswa (LPM)
Esensi STITA Sumenep.