JANGAN
SIA-SIAKAN RAMADLAN
Oleh:
Moh. Dasuki, SN
Al-hamdulillah, itulah kalimat yang
pantas untuk memulai tulisan ini. Sebab, kita masih diberi kesempatan hidup
untuk berjumpa dengan bulan yang penuh dengan Rahmat-Nya, yaitu bulan Ramadhan
kali ini. Ya, Ramadhan merupaka bulan yang sangat agung dan utama, keagungan
dan keutamaan Ramadhan tidak bisa di tandingi oleh bulan-bulan yang lain.
Inilah salah satu nikmat besar yang diberikan oleh Allah untuk umat Nabi
Muhammad SAW.
Pada bulan Ramadhan umat Nabi Muhammad
benar-benar “dimanja” oleh Allah SWT. dengan berbagai fadhilah (keutamaan),
rahmat (kasih sayang Allah) dan maghfirah Allah, semuanya tersaji secara luas di
bulan Ramadhan. Menurut sabda Nabi
Muhammad SAW, dalam bulan Ramadhan terdapat tiga kalisifikasi (bagian) keistimewaan
yang diperuntukkan untuk hamba-hamba-Nya yang beriman. Pertama. Awwaluhur Rahmah
(pertamanya rahmah/kasih sayang Allah) yaitu pada 10 hari pertama pada bulan Ramadhan.
Pada bagian ini, biasanya orang-orang lagi semangat-semangatnya melakukan
ibadah, baik itu shalat taraweh dan tadarus (mengaji) Al-qur’an biasanya di
masjid-masjid penuh semua.
Kedua, Awshathahu maghfirah (Pertengahannya
adalah ampunan) yakni pada tanggal 11-20 Ramadhan. Sedangkan yang ke Tiga, adalah Waakhiratuhu itqun minannar (akhirnya adalah pembebasan dari api
neraka) yakni pada tanggal 21 sampai selesainya bulan Ramadhan. Nah, pada waktu
ini biasanya sudah ada penurunan intensitas ibadah khsusnya pada shalat
taraweh, shaf di masjid-masjid biasanya sudah mulai berkurang.
Sunggguh luar biasasa, Ramadhan merupakan
bulan yang komplit, komplit dengan rahmat Allah SWT, maghfirah sampai pada
pembebasan dari api neraka, itu semuanya ada didalam bulan Ramadhan. ketiga bagian
itu sangat dibutuhkan oleh kita sebagai manusia biasa. Dengan rahmat
Allah, maghfirah dan itqum minannar hidup manusia pasti akan
selamat baik di dunia maupun di akhirat kelak.
Namun, perlu juga penulis tegaskan
disini. Dari bagian-bagian yang telah disebutkan diatas, seseorang tidak bisa memililih
seenaknya saja. Seperti misalnya hanya berpuasa pada bagian-bagian tertentu
saja, seperti mengambil yang terakhir saja, yaitu Itqum minanna (pembebasan dari api neraka), hanya berpuasa pada
tanggal 21-30 saja misalnya, atau hanya pada bagian yang lain saja, jelas itu
tidak boleh. Sebab itu merupakan ke istimewaan berkesinambungan yang harus
dilalui semua oleh manusia.
Keutamaan dan keistimewaan tersebut
tentunya hanya akan diperoleh oleh orang-orang yang benar-benar mencari fadhilah
tersebut dengan cara betul-betul menjaga puasanya baik dari segi kualitas dan
kuantitas. Dari segi kualitas, menjauhi segala hal yang dapat membatalkan puasa,
sehingga puasanya bernilai dan tidak hanya mendapatkan lapar dan haus saja. Dan
dari segi kuantitas, puasanya benar-benar full selama bulan Ramadhan dan tidak
bolong-bolong.
Oleh karena itu,
senyampang kita masih diberi kesempatan hidup oleh Allah SWT untuk berada dan
berjumpa dengan bulan Ramadhan kali ini, hendaknya kita berusaha semaksimal
mungkin untuk melakukan segala amal kebaikan dan menjauhi segala apa yang
dilarang-Nya agar kita memperoleh segala keutamaan yang terkandung didalam
bulan Ramadlan. Jangan biarkan setiap waktu yang kita lalui pada bulan Ramadhan
terbunag dengan sia-sia tanpa ada amalan baik yang dilakukan.