Sabtu, 26 Mei 2018

Jangan Sia-siakan Ramadlan


JANGAN SIA-SIAKAN RAMADLAN
Oleh: Moh. Dasuki, SN
Al-hamdulillah, itulah kalimat yang pantas untuk memulai tulisan ini. Sebab, kita masih diberi kesempatan hidup untuk berjumpa dengan bulan yang penuh dengan Rahmat-Nya, yaitu bulan Ramadhan kali ini. Ya, Ramadhan merupaka bulan yang sangat agung dan utama, keagungan dan keutamaan Ramadhan tidak bisa di tandingi oleh bulan-bulan yang lain. Inilah salah satu nikmat besar yang diberikan oleh Allah untuk umat Nabi Muhammad SAW.
Pada bulan Ramadhan umat Nabi Muhammad benar-benar “dimanja” oleh Allah SWT. dengan berbagai fadhilah (keutamaan), rahmat (kasih sayang Allah) dan maghfirah Allah, semuanya tersaji secara luas di bulan Ramadhan. Menurut sabda Nabi Muhammad SAW, dalam bulan Ramadhan terdapat tiga kalisifikasi (bagian) keistimewaan yang diperuntukkan untuk hamba-hamba-Nya yang beriman. Pertama. Awwaluhur Rahmah (pertamanya rahmah/kasih sayang Allah) yaitu pada 10 hari pertama pada bulan Ramadhan. Pada bagian ini, biasanya orang-orang lagi semangat-semangatnya melakukan ibadah, baik itu shalat taraweh dan tadarus (mengaji) Al-qur’an biasanya di masjid-masjid penuh semua.
Kedua, Awshathahu maghfirah (Pertengahannya adalah ampunan) yakni pada tanggal 11-20 Ramadhan. Sedangkan yang ke Tiga, adalah Waakhiratuhu itqun minannar (akhirnya adalah pembebasan dari api neraka) yakni pada tanggal 21 sampai selesainya bulan Ramadhan. Nah, pada waktu ini biasanya sudah ada penurunan intensitas ibadah khsusnya pada shalat taraweh, shaf di masjid-masjid biasanya sudah mulai berkurang.
Sunggguh luar biasasa, Ramadhan merupakan bulan yang komplit, komplit dengan rahmat Allah SWT, maghfirah sampai pada pembebasan dari api neraka, itu semuanya ada didalam bulan Ramadhan. ketiga bagian itu sangat dibutuhkan oleh kita sebagai manusia biasa.  Dengan rahmat Allah, maghfirah dan itqum minannar hidup manusia pasti akan selamat baik di dunia maupun di akhirat kelak.
Namun, perlu juga penulis tegaskan disini. Dari bagian-bagian yang telah disebutkan diatas, seseorang tidak bisa memililih seenaknya saja. Seperti misalnya hanya berpuasa pada bagian-bagian tertentu saja, seperti mengambil yang terakhir saja, yaitu Itqum minanna (pembebasan dari api neraka), hanya berpuasa pada tanggal 21-30 saja misalnya, atau hanya pada bagian yang lain saja, jelas itu tidak boleh. Sebab itu merupakan ke istimewaan berkesinambungan yang harus dilalui semua oleh manusia.
Keutamaan dan keistimewaan tersebut tentunya hanya akan diperoleh oleh orang-orang yang benar-benar mencari fadhilah tersebut dengan cara betul-betul menjaga puasanya baik dari segi kualitas dan kuantitas. Dari segi kualitas, menjauhi segala hal yang dapat membatalkan puasa, sehingga puasanya bernilai dan tidak hanya mendapatkan lapar dan haus saja. Dan dari segi kuantitas, puasanya benar-benar full selama bulan Ramadhan dan tidak bolong-bolong.
Oleh karena itu, senyampang kita masih diberi kesempatan hidup oleh Allah SWT untuk berada dan berjumpa dengan bulan Ramadhan kali ini, hendaknya kita berusaha semaksimal mungkin untuk melakukan segala amal kebaikan dan menjauhi segala apa yang dilarang-Nya agar kita memperoleh segala keutamaan yang terkandung didalam bulan Ramadlan. Jangan biarkan setiap waktu yang kita lalui pada bulan Ramadhan terbunag dengan sia-sia tanpa ada amalan baik yang dilakukan.