Minggu, 03 Juli 2011

PEMUDA HARAPAN BANGSA?
Oleh: Moh. Dasuki*
Pemuda adalah tulang punggung bangsa, begitulah adagium yang sering kita jumpai ketika ada acara-acara kepemudaan. Singkat dan padat tapi mengandung arti yang begitu luas kesannya ketika kita menghayati dan merenungkan secara mendalam.
Kalau kita korelasikan dengan tulang punggung yang ada dalam tubuh kita, tulang punggung merupakan tulang yang menjadi penguat didalam anatomi tubuh kita. Jadi, kalau kita kaitkan dengan adagium diatas, pamuda merupakan penguat dan harapan dari sebuah bangsa, yang tua-tu pada akhirnya juga akan digantikan dengan yang masih muda, persoalan pemerintahan pemuda juga ikut andil dalam mengontrol, sehingga banyak kita temukan aksi dan demo yang di pelopori oleh organisasi kepemudaan disebabkan karena kebijakan pemerintah yang dinilai kurang benar dan karena KKN merajarela. Sehingga harapan semuanya berada dipundak pemuda. Begitu bessar tanggung jawap pemuda. Sampai-sampai bagus dan tidaknya sebuah bangsa berada ditangan pemuda.
Tapi, bagaimana realita yang terjadi pada pemuda masa kini? Apakah pemuda masih bisa dijadikan harapan bangsa? Dan apakah pemuda pernah berfikir bahwa dipundaknyalah tergenggam harapan bangsa? Entahlah, biar jawabannya penulis kembalikan kepada pembaca semua, khususnya yang masih muda.
Namun penulis mencoba untuk memberikan ilustrasi sedikit mengenai persoalan tersebut. Saat ini kita sering menemukan berita yang ada di media-media menyajikan persolan-persoalan pemuda. Disamping prestasi dan kegiatan-kegiatan positif yang dilakukan oleh pemuda juga banyak kita temukan perbuatan-perbuatan asusila dan kriminal, baik itu berupa pemerkosaan, prnografi, porno aksi, penculikan dan lain sebagainya, bahkan ada yang menjadi teroris, yang aktor dan aktris utamanya adalah pemuda bangsa ini, dan sepertinya ini yang lebih dominan dibandingkan dengan kegiatan yang positif.
Disadari atau tidak, pemuda kita saat sekarang ini kebanyakan terjangkiti virus-virus barat yang tidak sesuai dengan ajaran agama, baik dari prilaku lebh-lebih life style(gaya hidup) mereka. Cukup menarik apa yang dikataan oleh jerry pada majalah taratai aqidah usymuni edisi 7; bahwa pemuda saat ini kebanyakan pemuda yang bercap mei sedaap. Kalau kita pikir ungkapan ini sangat singkron sekali ketika kita melihat realitas yang terjadi pada pemuda saat ini. Mereka cenderung suka dan doyan terhaapperkara yang instant-instan dan merasa enggan ntuk berproses,padahal kalau kita mau mencapai hasil yang maksimal harus melalui beberapa proses, baik yang sulit atau yang mudah. Oleh karena itu, bangkitlah para pemuda, mari bangun dari tidur panjangmu, dan jagan pernah bosan untuk berproseskepada hal yang lebih baik, serta selektif dan mampu memfilter berbagai budaya-budaya hasil produk orang barat yang tidak sesuai dengan adat ketimuran lebih-lebih agama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tolong isi dulu yang lengkap ya, karena anda sangat berarti bagi kami